Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2007

Cita-citaku

Sebuah cita-cita memang harus dimiliki setiap orang, karena cita-cita itulah yang akan membuatnya bersemangat, karena cita-cita itulah yang membuatnya bisa bergerak. Akhir-akhir ini, saya punya satu cita-cita. Saya ingin punya perusahaan (atau kalau bukan perusahaan, ya usaha apalah), yang dari hasil labanya, saya bisa mendirikan sekolah gratis. Rasanya akan sangat senang sekali bisa membuat orang-orang yang tidak bisa sekolah itu bisa sekolah dengan kurikulum yang didesain untuk zaman yang maju, kurikulum yang menekankan penguasaan agama yang benar, penguasaan life-skill , bahasa internasional (arab dan inggris), dan penguasaan IT. Saya ingin besok mendirikan sekolah yang seperti sekolah Tomoe (sekolah dimana Totto Chan bersekolah), yang di sekolah itu, murid dididik, bukan dipaksa, tapi akhirnya menghasilkan orang yang luar biasa. Saya ingin besok mendirikan sekolah yang bahasa pengantarnya bahasa internasional, yaitu Inggris dan Arab. Karena menurut apa yang sudah saya pelajari,

Pilih yang mana?

Ada sebuah perusahaan besar di Indonesia (anda tahu Astra Internasional bukan?) yg sedang mencari karyawan. Dalam tes tertulisnya, mereka hanya memberikan satu kasus utk dijawab: Anda sedang mengendarai motor ditengah malam gelap gulita dan hujan lebat di sebuah daerah yg penduduknya sedang diungsikan semuanya karena bencana banjir. Pemerintah setempat hanya bisa memberikan bantuan 1 buah bis yg saat ini juga sedang mengangkut orang-orang ke kota terdekat. Saat itu juga Anda melewati sebuah perhentian Bis satu-satunya didaerah itu. Di perhentian Bis itu Anda melihat 3 orang yg merupakan orang terakhir di daerah itu yg sedang menunggu kedatangan Bis : - Seorang nenek tua yg sekarat - Seorang dokter yg pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya. - Seseorang yg selama ini menjadi idaman hati Anda dan akhirnya Anda temukan Anda hanya bisa mengajak satu orang utk membonceng Anda, siapakah yg  akan Anda ajak ? Dan jelaskan jawaban Anda mengapa Anda mel

Ealah….

Saking bingungnya cari kerja, seorang alumni ITB menerima tawaran untuk jadi monyet-monyetan di kebun raya bogor. Ketika hari pertama dia bekerja, dia didandani sangat mirip monyet, sehingga tidak ada satupun pengunjung yang menyadari bahwa monyet yang mereka lihat ternyata monyet-monyetan. Mereka bersorak sorai karena monyetnya sangat pandai. Ya, maklum, alumni ITB. :D Saat itu, ada satu orang pengunjung yang melemparinya kacang. Sekuat tenaga dia coba tangkap kacang itu. Dan, ketika dia mengejar kacang itu, dia terpeleset dan jatuh ke sebuah kolam. Dia panik, karena dia tidak bisa berenang, ditambah dengan bajunya yang menyerap air yang menyebabkan dirinya makin tenggelam. Dan, dirinya makin panik karena ternyata di kolam itu ada buaya yang mendekatinya. Berbagai doa sudah dia panjatkan, karena dia berpikir bahwa saat itu kematiannya sudah datang. Akan tetapi, tiba-tiba ketika buaya tersebut mendekat dan membuka mulutnya, terdengar suara yang membuatnya kaget: "Santai mas, aku

Jagongan

Yang namanya jagongan memang selalu menyenangkan. Akan tetapi, jagongan dengan orang yang lebih tua adalah jauh lebih dari sekedar menyenangkan, karena dari jagongan dengan orang tua sering kita dapat banyak pengalaman-pengalaman baru, ilmu-ilmu baru, ataupun hal-hal lain yang sangat berguna. Hari ini, Ahad 22 Juli 2007, ketika mengikuti pengajian di masjid dekat rumah istri, kebetulan saya sebelahan dengan Pak S, yang tinggal di dusun sebelah utara dusun istri. Berawal dari jagongan ringan tentang kabar masing-masing, akhirnya jagongan itupun sampai ke masalah yang sekarang dihadapi hampir di mana saja, yaitu masalah pemuda, semangat keberagamaan mereka, dan masalah sepinya masjid dari aktivitas keagamaan. Daerah yang kami perbincangkan tadi adalah dusun K, dusunnya istri. Sekarang, anak muda banyak yang lupa dengan agamanya. Pas maghrib, mereka malah nongkrong di tepi jalan. Ndak malu!! Pas diajak kegiatan keagamaan, sulitnya minta ampun. Bahkan, beberapa orang di sana sudah tidak la

Penggunaan klasiber

Sudah genap satu semester aku ngajar di Informatika UII. Selama waktu itu, banyak hal yang perlahan-lahan aku pelajari. Salah satunya adalah perilaku mahasiswa terkait dengan pembelajaran mereka. Kebetulan di teknik informatika kita menggunakan sarana belajar online yang kami sebut sebagai klasiber ( http://klasiber.net ). Ide awalnya si mungkin agar klasiber ini bisa membantu mahasiswa dalam belajar mereka. Akan tetapi, selama pembelajaran satu semester kemarin ternyata hal ini tidak banyak saya temui. Klasiber seolah malah jadi tempat pelarian bagi mereka yang jarang masuk dan atau tidak pernah nyatet di kelas. Artinya, mereka kemudian menggantungkan klasiber untuk dapat materi kuliah tanpa ada usaha untuk masuk ataupun mencatat yang disampaikan dosen kalau mereka masuk. Dari sana saya mulai sedikit belajar, bahwa klasiber sebenarnya bisa dimanfaatkan tanpa membikin mereka jadi malas. Kuncinya adalah menjadikan klasiber sebagai pendamping dari pembelajaran di kelas, bukan dupli