tag:blogger.com,1999:blog-2984745473843998572.post7342996330923847483..comments2023-10-01T04:56:40.309-07:00Comments on Where my life experiences are shared: Pelajaran dari gasing warnaUnknownnoreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-2984745473843998572.post-16262866255119918902009-08-07T01:46:13.881-07:002009-08-07T01:46:13.881-07:00Baru bisa memberi komentar.
Bagus juga dengan ana...Baru bisa memberi komentar.<br /><br />Bagus juga dengan analogi Pak Arwan. Tetapi Pak, seperti yang diungkapkan oleh Pak Arwan tentang gasing warna, perlu ada sesuatu agar setiap warna bergerak secara sinergi.<br /><br />Demikian juga dengan kelompok-kelompok Islam. Tidak mungkin kalau mereka berjalan-jalan sendiri akan muncul sinergi. Perlu ada sesuatu yang mensinergikan. Harus ada yg mengatur "gerak" agar sinergi.<br /><br />Atau, seperti ide Pak Arwan, masing-masing mensinergikan sendiri "gerak"annya. Kalau idenya seperti ini, perlu ada hirarki sehingga diketahui kelompok mana yg akan men-sinergi-kan diri dan kelompok mana yg jadi acuan untuk sinergi. Kalau tidak ada hirarki, kasus yg sama terulang lagi, masing2 berjalan sendiri2. Dan sekali lagi.. jalan sendiri-sendiri tidak akan menghasilkan sinergi kecuali ada yang mensinergikan.<br /><br />Allah SWT juga mengajarkan ini melalui alam. Kalau benda-benda langit berjalan sesuai kemauannya sendiri, alam ini bisa hancur karena tabrakan. Tetapi Allah SWT telah menentukan hukum alam untuk "mengatur" mereka sehingga benda-benda langit bergerak secara SINERGIS. Dan mereka mengikuti hukum alam itu baik dengan sukarela maupun terpaksa (lupa ayatnya dalam Al-Quran, maklum... ilmunya masih di buku, belum di hati)<br /><br />Atau Pak Arwan punya ide lain, agar "gerak"an setiap kelompok itu sinergi?<br /><br />Kalau menurut saya, sebenarnya Allah SWT juga sudah memberi petunjuk agar semua orang yang beriman itu SINERGIS. Bolehlah setiap orang beriman memprioritaskan 'gerak'an mereka. Tetapi masing2 harus tetap mengikuti petunjuk-Nya. Sekali lagi agar SINERGIS. Dan semua orang tahu, bahwa petunjuk itu adalah AL-QUR'AN dan HADITS Nabi SAW.<br /><br />Mungkin akan timbul pertanyaan, bukankah masing2 mengaku sudah mengikuti petunjuk itu? Kenapa kenyataannya kelompok2 itu tidak SINERGIS?<br /><br />Jawabannya cuma satu: karena masing2 kelompok lebih mengutamakan pendapat kelompoknya daripada mengikuti petunjuk Allah SWT. Ini analisa saya loh...<br /><br />Ada komentar??<br /><br />Wassalaam.توفيق هدايةhttps://www.blogger.com/profile/03024836783531515265noreply@blogger.com